Senin, 04 Juli 2011

TUGAS APLIKOM

1.CHANDRA DEWI PURWANTI

Memilih jenis tabulasi a/ garis skla
Langkah-langkah u/ memilih jenis tabulasi adalah :
Klik toolbar tabulasi (center tab) ,u/ membuat judul naskah rata  tengah .
Klik toolbar tabulasi (left tab) disebelah kiri garis skla, u/ teks naskah rata kiri.

Menyisipkan catatan kaki(footnote)
Langkah-langkah membuat footnote :
žTempatkan kursor di akhir kata yg akan di buatkan footnote.
žKlik menu “insert”
žMaka pilih “reference”, kmudian klik “footnote”
žKlik tombol insert
žLalu tulis penjelasan isi footnote tsb dibawah.
žJika telah selesai menulis teks, klik mouse di sembarang tempat

MENYISIPKAN GAMBAR DALAM NASKAH
žPilih insert
žKlik pada pilihan picture
žKlik clip art
žKlik pada tombol “Go” , tunggu beberapa saat samapi gambar2 muncul.
žPilih salah satu gambar Klik gambar / logo tsb yang ingin di sisipkan.
žu/ mnyisipkan klik kanan pada gambar ,lalu pilih “text wrapping” lalu klik “in front of text”
žTarik gambar dengan mendrag ( mengeser ny ke pojok kiri atas.

Membuat rumus abstrak di dalam lembar kerja :
Pilih insert , lalu klik “object”, kmudian klik “object”
Pilih microsoft equation 3.0 , tekan “OK”
Masuk kan rumus yg akan di gunakan lalu klik dmna saja.
Membuat tabel :
Pilih insert , kliktabel
Kmudian pilih “insert tabel
Masukan jumlah kolom dan baris yang kita butuhkan
Kmudian atur baris dan klom sesuai ke inginan.
Klik tombol “ok”
Mengatur kolom
Langkah-langkah mengatur kolom :
Tempatkan kursor pada kolom yg akan di ubah sehingga tampil simbol berubah tanda panah.
Geser “drag” ke kanan a/ ke kiri u/ memperlebar a/ memperkecil kolom.

Mengatur tinggi baris
Langkah- langkah nya:
Tempatkan kursor pada posisi baris yg akan di tinggikan sehingga telihat simbol anak panah
Geser “drag” ke bawah u/ mengubah yinggi baris dan ke tas u/ mengecilkan tinggi baris.

Menggabungkan beberapa sel
Langkah-langkah untuk menggabungkan sel :
Sorot sel yg akan digabungkan menjadi satu
Klik menu table
Klik pada pilihanmergecells
Klik tolbar rata tengah (center)
Membuat tulisan tegak ke atas di dlm tabel:

kontrasepsi mantap


TUGAS PELAYANAN KB
Tentang
“EFEK SAMPING DAN PENANGANAN ALAT KONTRASEPSI TUBEKTOMI”
Disusun Oleh :
Kelas : IV C
1.       CHANDRA DEWI PURWANTI







KONTRASEPSI MANTAP
Kontrasepsi  Mantap
Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metoda KB yang paling efektif, murah, aman, dan mempunyai nilai demografi yang tinggi. Jadi kontrasepsi mantap adalah “suatu cara kontrasepsi permanen baik pada pria atau wanita, dilakukan dengan tindakan operasi kecil untuk mengikat / menjepit / memotong saluran telur (perempuan) atau menutup saluran mani (laki-laki).
Jenis
1. Kontrasepsi mantap (kontap) pada wanita disebut tubektomi
2. Kontrasepsi mantap (kontap) pada pria disebut vesektomi
TUBEKTOMI
http://www.pkmi-online.com/images/tubektomi.JPG
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seseorang perempuan
  • Sangat efektif dan mantap
  • Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana
  • Tidak ada efek samping
  • Konseling dan informed consent (persetujuan tindakan) mutlak diperlukan

A.CARA KERJA
Tubektomi mencegah bertemunya sel telur dengan sperma karena saluran sel telur (tuba fallopi) yang menuju diputus (tubektomi minilapa ratomi) atau dijepit (laparoskopi) berisi levonorgetrel sebanyak 26 mg.
Dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.

B. KEUNTUNGAN KONTRASEPSI
  • Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
  • Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)
  • Tidak bergantung pada faktor senggama
  • Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risik kesehatan yang serius
  • Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal
  • Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
  • Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon ovarium)


C.KEUNTUNGAN NON KONTRASEPSI
Berkurangnya risiko kanker ovarium

D. EFEK SAMPING
1. Infeksi luka
2. Demam pascaoperasi (> 38 ’ c)
3. Luka pada kandung kemih,intestinal (jarang terjadi)
4. Hematoma(subkutan)
5. Emboli gas yang diakibatkan oleh laparaskopi(sangat jarang terjadi)
6. Rasa sakit pada lokasi pembedahan
7. Perdarahan superfisial

E. PENANGANAN
1. Apabila terlihat infeksi luka,obati dengan antibiotik.
2. Obati infeksi berdasarkan apa yang ditemukan
3. Apabila kandung kemih atau usus luka dan diketahui sewaktu operasi,lakukan reparasi primer.Apabila ditemukan pascaoperasi,dirujuk ke rumah sakit yang tepat bila perlu.
4. Gunakan packs yang hangat dan lembab ditempat tersebut.
5. Ajukan ke tingkat asuhan yang tepat dan mulailah resusitasi intensif, termasuk cairan I.V.Resusitasi kardio pulmonar, dan tindakan penunjang kehidupan lainnya.
6. Pastikan adanya infeksi atau abses dan obati berdasarkan apa yang ditemukan.
7. Mengontrol perdarahan dan obati berdasarkan apa yang ditemukan.
F.KETERBATASAN
  • Harus dipertimbangkan sifat mantap metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali), kecuali dengan rekanalisasi
  • Klien dapat menyesal di kemudian hari
  • Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
  • Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
  • Dilakukan oleh dokter terlatih (dibutuhkan dokter spesialis ginekologi untuk proses laparoskopi)
  • Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS

YANG DAPAT MENJALANI KONTRASEPSI TUBEKTOMI :
  • Usia > 26 tahun
  • Paritas (jumlah anak) minimal 2 dengan umur anak terkecil > 2 thn
  • Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendaknya
  • Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius
  • Pascapersalinan dan atau pasca keguguran
  • Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
  • Hamil



YANG TIDAK BOLEH MENJALANI  TUBEKTOMI
  • Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
  • Infeksi sistemik atau pelvik yang akut
  • Tidak boleh menjalani proses pembedahan
  • Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan
  • Belum memberikan persetujuan tertulis
Waktu pelaksanaan TUBEKTOMI
  • Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tidak hamil
  • Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
  • Pascapersalinan; minilap di dalam waktu 2 hari atau hingga 6 minggu atau 12 minggu, laparoskopi tidak tepat untuk klien pascapersalinan
  • Pascakeguguran; Triwulan pertama (minilap atau laparoskopi), Triwulan kedua (minilap saja)