Kamis, 19 Mei 2011

“IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI”


“IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI”


A.    Definisi
Ketidak mampuan seorang wanita untuk memanfaatkan alat reproduksi dan mengatur kesuburannya (fertilitas) tidak dapat menjalani kehamilan dan persalinan secara aman serta tidak mendapatkan bayi tanpa resiko apapun atau well health mother dan well born baby dan selanjutnya tidak dapat mengembalikan kesehatan dalam batas normal

B.    Tujuan
-          menurunkan angka m,ortalitas dan morbiditas khususnya pada wanita
-          memberikan KIE dan motifasi gejala dini tentang gangguan sistem reproduksi wanita
-          KIE untuk menghindari keganasan penyakit sistem reproduksi dan memperkecil faktor predisposisi
-          Meningkatkan pendidikan masyarakat tentang kesehatan

C.    Gangguan sistem reproduksi pada ibu :
1.     Mastitis
Peradangan payudara adalah hal yang sangat biasa pada wanita yang pernah hamil, malahan dalam praktek sehari-hari yang tidak hamil pun kadang-kadang kita temukan mastitis.
a.     Jenis
Mastitis di bagi menjadi :
1)     Mastitis gravidarum
2)     Mastitis kuerperalis
penyakit ini boleh dikatakan hampir selalu timbul pada waktu hamil atau laktasi.
b.    Etiologi
Pada umumnya yang dianggap porte d’entrée dari kuman penyebab adalah putting susu yang luka atau lecet dan kuman perkontinuitatum menjalar ke duktus-duktus dan sinus. sebagian besar yang ditemukan pada pembiakan pus ialah stavilokokus aureus. Penyebab Mastitis diantaranya :
-       Payudara bengkak yang tidak disusu secara adekuat, akhirnya terjadi mastitis
-       Putting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadi payudara bengkak
-       BH yang terlalu ketat, mengakibatkan segmental engorgement. Kalau tidak disusu dengan adekuat bisa terjadi mastitis
-       Ibu yang diet jelek, kurang istirahat, anemi akan mudah terkena infeksi
c.     Patofisiologi
Tingkat penyakit ini ada dua yakni tingkat awal peradangan dan tingkat abses. Pada peradangan dalam taraf permulaan penderita hanya merasa nyeri setempat, taraf ini cukup memberi support mamae itu dengan kain tiga segi, supaya tidak menggantung yang memberikan rasa nyeri, dan disamping itu memberi antibiotika. Dalam hal antibiotika dapat dikemukakan bahwa kuman dari abses yang dibiakkan dan diperiksa resisitensinya terhadap antibiotika, ternyata banyak yang resisitensi terhadap penisilin dan stertomisin.
Dari tingkat radang ke abses berlangsung sangat cepat karena oleh radang duktulus-duktulus menjadi edemetus, air susu terbendung dan air susu yang terbendung itu bercampur dengan nanah. Gejala abses ini ialah nyeri bertambah hebat dipayudara, kulit diatas abses mengkilap dan suhu tinggi (39-40°c).
d.    Gambaran klinis
                        Pada mastitis akan ditemukan gejala-gejala sebagai berikut :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar