Kamis, 19 Mei 2011

kanker serviks

Kanker serviks

Kanker serviks atau kanker mulut rahim - the silent killer

Kanker serviks atau Kanker Mulut Rahim (KMR) adalah kanker yang mengenai permukaan mulut rahim. Kanker ini di sebut sebagai silent killer karena gejala terjadi pada stadium lanjut atau stadium lanjut, sehingga banyak wanita yang tidak menyadari bahwa ia mengidap kanker serviks.
Kanker leher rahim, menurut catatan kompas, menempati peringkat pertama kanker pada perempuan di Indonesia. Ada 15.000 kasus baru pertahun dengan kematian 8000 orang pertahun. Angka harapan hidup lima tahun jika kanker ini diketahui dan diobati pada stadium I adalah 70 – 75%, pada stadium 2 adalah 60%, pada stadium 3 tinggal 25%, dan pada stadium 4 penderita sulit diharapkan bertahan. (kompas, 13/5/2007, rubrik keluarga)
Penyebab
Penyebab tidak diketahui secara pasti namun beberapa faktor pencetus antara lain : infeksi human papillomavirus (HPV) di sebut – sebut sebagai penyebab terbanyak, selain itu kawin pada usia muda, hubungan seksual pada masa muda, ganti – ganti mitra seksual.
Gejala
Keputihan
Perdarahan pada saat hubungan seksual
Ulkus pada porsio
Pada stadium lanjut terjadi fistel (hubungan) antara rektum dan vagina, terjadi perpindahan jauh.
Stadium pada KMR
Stadium 1      : sel tumor masih terbatas di daerah serviks
Stadium 2      : sel tumor telah keluar dari serviks dan mencapai daerah 2/3 bagian atas vagina namun belum mencapai dinding panggul
Stadium 3      : sel tumor telah mencapai 1/3 bagian bawah vagina dan telah mencapai dinding panggul
Stadium 4      : sel tumor telah mencapai kandung kencing atau mukosa rektum atau sel tumor telah berpindah jauh atau sel tumor telah keluar dari panggul kecil
Pencegahan
Pencegahan sangat penting kanker ini sangat ganas dan disebut sebagai ”silent killer” karena umumnya penderita tidak menyadari bahwa ia terkena KMR.. Selalu mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi, tidak merokok, menjaga kebersihan organ vital, serta menjauhi seks bebas. Deteksi dini dapat dilakukan dengan ”pap smear” yakni mengambil sel dari serviks, lalu diteliti dengan mikroskop apakah sel masih normal atau abnormal.
Masa pra kanker serviks
Serviks memiliki dua jenis epitel yaitu kolumnair dan skwamosa yang dihubungkan dengan sambungan skwamosa kolumnair (squamous-columnar junction), bagian antara bibir luar dan dalam leher rahim, bisa mengubah sel menjadi abnormal. Masa pra kanker (setelah sel berubah menjadi abnormal) adalah masa tiga tahapan perubahan sel yang disebut cervical intraepithelial neoplasia (CIN), yaitu CIN 1, CIN 2, dan CIN 3. Setelah CIN 3, sel yang abnormal itu menjadi sangat tebal dan akhirnya menjadi kanker. Perubahan CIN 1 menjadi kanker membutuhkan 3 – 10 tahun sehingga deteksi dini sangat penting.
Pengobatan
Pencegahan dan deteksi dini sangatlah penting sebab jika kanker di temukan pada saat stadium dini maka harapan hidup lebih lama dibandingkan dengan kanker yang memasuki stadium lanjut. Adapun pengobatan KMR adalah dengan kemoterapi, radioterapi hingga pembedahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar